Ramadan
  • 16 Dec 2025

Tanpa banyak gembar-gembor, Google diam-diam menggulirkan Gemini AI ke miliaran akun Gmail. Mulai November 2025, AI ini bukan lagi sekadar membantu tulis balasan, melainkan menyelam jauh ke dalam inbox: membaca setiap kata, merangkum thread, menganalisis attachment, bahkan menarik konteks dari email bertahun-tahun lalu. Bagi yang cuek, ini terobosan. Bagi yang paham privasi, ini ancaman nyata.

Selama bertahun-tahun kita sudah terbiasa Google memindai email untuk filter spam atau kategori tab. Itu masih bisa ditoleransi. Tapi integrasi Gemini AI yang mulai digulirkan Oktober-November 2025 jauh lebih ganas. Kini AI bisa membaca isi email pribadi, kontrak kerja, tagihan rumah sakit, curhatan keluarga, foto KTP yang pernah Anda lampirkan, lalu mengolah semua itu menjadi insight, ringkasan, atau saran balasan. Google menyebutnya Deep Research atau Gemini in Gmail. Kedengarannya membantu, tapi kenyataannya setiap kali Anda mengetik di kolom pencarian atau mengaktifkan fitur “Help me write”, Gemini langsung menyusuri seluruh riwayat Anda tanpa terkecuali.

Google bersumpah data tidak dipakai untuk iklan dan tidak dilatih ke model publik Gemini 2.0. Namun data tetap diproses di server mereka, disimpan sementara, dan rentan terhadap kebocoran internal, perintah pengadilan, atau bug sistem seperti insiden terjemahan AI Gmail Juli 2025 yang sampai merusak reputasi bisnis. Lebih parah lagi, pada 12 November 2025 firma hukum Edelson PC mengajukan class-action di California karena Google mengaktifkan fitur ini secara default tanpa persetujuan eksplisit, menyulitkan opt-out, dan memaksa pengguna memilih antara privasi total atau kehilangan fitur dasar. Gugatan ini mewakili jutaan orang, termasuk kita di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, dengan 82 juta pengguna Gmail aktif menurut APJII 2025, mayoritas tidak tahu inbox mereka kini jadi bahan bacaan AI setiap hari. UU PDP memang sudah berlaku, tapi Google belum terdaftar sebagai Pengendali Data di Kominfo dan semua server berada di luar negeri. Artinya, jika terjadi kebocoran, perlindungan hukum bagi individu hampir nol.

Lalu bagaimana cara mengambil kembali kendali? Caranya ternyata sederhana, tapi memang sengaja disembunyikan cukup dalam. Buka Gmail lewat browser (bukan aplikasi mobile, karena opsi lengkap hanya ada di desktop), klik roda gigi di kanan atas, pilih See all settings, masuk ke tab General, gulir sampai menemukan bagian Smart features and personalization, lalu matikan toggle-nya. Seketika itu juga Gemini tidak lagi boleh membaca isi email Anda. Memang Anda akan kehilangan kategori tab otomatis dan saran tulis, tapi inbox kembali jadi milik Anda sepenuhnya.

Masih belum puas? Langkah selanjutnya adalah masuk ke myaccount.google.com, pilih menu Data & Privacy, cari Web & App Activity, lalu matikan semua toggle, termasuk Include Chrome history. Ini memutus aliran data dari Gmail ke Gemini dan model AI lain secara lebih menyeluruh. Bagi yang pakai Gmail kantor atau Google Workspace, minta admin masuk ke admin.google.com, buka Apps, Google Workspace, Gemini, lalu setel Service status menjadi Off for everyone. Satu klik dari admin bisa melindungi seluruh perusahaan.

Untuk membersihkan jejak yang sudah terlanjur terekam, buka myaccount.google.com lagi, masuk ke My Activity, filter dengan kata kunci Gmail, lalu pilih Delete activity by dan hapus semua atau periode tertentu. Lakukan ini secara rutin setiap beberapa bulan. Untuk email masa depan, biasakan pakai Confidential Mode pada pesan sensitif, hindari melampirkan dokumen penting (unggah saja ke Proton Drive atau pCloud), aktifkan 2-Factor Authentication jika belum, dan pertimbangkan migrasi bertahun-tahun ke ProtonMail, Tutanota, atau Hey.com yang benar-benar tidak memindai isi.

Google memang memberi opsi untuk keluar, tapi sengaja diletakkan di tempat yang jarang dikunjungi pengguna. Seolah berharap kita semua terlalu malas mencari. Padahal hanya butuh lima menit untuk mengembalikan kotak surat menjadi ruang pribadi sejati.

Privasi bukan lagi bonus—ia adalah hak dasar. Di Metavora, kami selalu mengingatkan: lebih baik sedikit repot hari ini daripada menyesal seumur hidup besok. Inbox Anda adalah diary digital terlengkap yang pernah Anda tulis. Jangan biarkan siapa pun, bahkan raksasa teknologi sekalipun, membacanya tanpa izin Anda.

Baca terus artikel-artikel menarik dari Metavora.co, Majalah Digital Indonesia

Nazwa Fatimah

The Cat seemed to have got altered.' 'It is wrong from beginning to think that very few things.