MTV, saluran TV musik pertama di dunia yang diluncurkan 1 Agustus 1981 di AS dengan video "Video Killed the Radio Star" dari The Buggles, kini memasuki fase akhirnya setelah 44 tahun membentuk budaya pop global. Pada 13 Oktober 2025, Paramount Global, pemilik MTV, serentak mengumumkan penutupan lima saluran musiknya, MTV Music, MTV 80s, MTV 90s, Club MTV, dan MTV Live yang akan dilakukan pada 31 Desember 2025 di Inggris dan Irlandia, dan akan meluas ke Eropa dan pasar lain. Keputusan ini bukan akhir total MTV, tapi akhir era siaran musik linear, di mana saluran fokus video berganti ke streaming dan reality show seperti Geordie Shore. MTV bukan sekadar TV, ia revolusi bagaimana generasi menikmati musik, dari TRL yang hit di 90-an hingga VMAs yang membesarkan artis seperti Madonna dan Nirvana. Di Indonesia, MTV masuk lewat MTV Asia pada 1995, acara ini menjadi teman malam bagi remaja 90-an yang menonton klip Guns N' Roses atau Spice Girls, tapi penutupan ini bikin fans bernostalgia mengingatkan bagaimana saluran itu telah membentuk selera musik kita.
Sejarah MTV dimulai di studio kecil New Jersey, di mana John Lack dan eksekutif Warner-Amex idekan saluran 24 jam penuh video musik, terinspirasi FM radio visual. Debutnya 1 Agustus 1981 pukul 12:00 tengah malam, dengan pesan ikonik "Ladies and gentlemen, rock and roll," diikuti video Buggles, lagu yang ironisnya memprediksi kematian bintang radio, dan melahirkan era MTV. Awalnya hitam-putih karena kurang video, MTV merekrut artis seperti Michael Jackson dengan "Thriller" 1983 dengan video 14 menitnya mengubah narasi rasial di TV musik. Era masa keemasan 80-an, Duran Duran, Madonna, dan Prince menjadi bintang berkat klip sinematik yang ditayangkan, sementara MTV VMAs 1984 bahkan menjadi ajang glamor para artis. Pada 1985, MTV Eropa lahir, dan MTV Asia 1995 membawa saluran ini ke Indonesia via StarTV, menayangkan klip lokal seperti Dewa 19 dan Sheila on 7.
MTV bukan sekadar musik namun ia menciptakan TRL 1998 dengan Carson Daly, daftar urutan hit yang menarik para fans melakukan voting via telepon, dan reality show seperti The Real World 1992 yang mubah TV jadi budaya pemuda. Di Indonesia, MTV Asia jadi jendela dunia, remaja Jakarta dimanjakan dengan tontonan Britney Spears atau Backstreet Boys.
Penutupan lima saluran musik pada 31 Desember 2025 adalah respons Paramount terhadap penurunan viewership TV linear dan tekanan finansial. MTV Music, saluran utama video, hitung rata-rata 1,3 juta viewer di Inggris, sementara MTV 90s 950 ribu, turun tajam karena streaming YouTube dan Spotify curi perhatian. Paramount, hadapi tuntutan sebesar $500 juta secara global sehingga menutup saluran ini sebagai bagian restrukturisasi pasca-merger Skydance Media 2025, setelah tutup Paramount Television Studios membatalkan acara seperti Gonzo. Saluran MTV HD tetap akan ada, tapi fokus reality seperti Jersey Shore dan Catfish, sementara acara musik kini menjadi prioritas digital via MTV app dan VMAs. Di Eropa, penutupan mulai Inggris/Irlandia, ekspansi ke benua lain. Di Indonesia, MTV Asia masih tayang, tapi mengalami penurunan viewership 40% sejak 2020 karena TikTok dan Joox yang membuat fans menjadi khawatir bahwa ini adalah akhir sebuah era. Keputusan ini merupakan simbol akhir musik TV komunal, dulu MTV satukan generasi di depan TV, kini menjadi individu playlist via app.
Dampak penutupan MTV ini terasa di budaya global dan Indonesia. Di dunia, MTV lahirkan era video: "Thriller" Jackson 1983 yang menghasilkan hit 500 juta view, serta mengubah artis jadi visual storyteller. Di Indonesia, MTV Asia 1995 membawa K-pop awal seperti Seo Taiji, dan MTV Asia Awards 1998 di Bali yang banyak menghadirkan artis Asia. Penutupan ini merupakan babak akhir TV musik, namun warisan MTV tetap menjadi saluran nostalgia era 80s/90s via streaming, MTV pada hakekatnya tak mati, ia berevolusi, tapi akhir saluran musik linear mengingatkan kita akan era TV komunal yang hilang. Di Metavora, kami rayakan MTV sebagai api budaya, karena musik tak pernah padam.
Baca terus artikel-artikel menarik dari Metavora.co, Majalah Digital Indonesia